RUSAL Meningkatkan Produksi Aluminium dengan Dukungan AI di Seluruh Rantai Pasokan
Dilansir melalui Alcircle yang diterbitkan pada (1/9/2025). Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan sering mendominasi pemberitaan global, umumnya terkait perusahaan teknologi, chatbot, atau platform pembuat gambar. Hal ini menciptakan kesan bahwa hanya perusahaan digital yang dapat memanfaatkan AI. Padahal, ada kisah lain yang berkembang.
Industri yang selama ini dikenal lambat beradaptasi juga tengah mengalami perubahan. Industri berat, yang biasanya dianggap konservatif, kini mulai menerapkan solusi digital untuk memangkas biaya, meningkatkan efisiensi, dan menjaga kualitas.
Membangun ekosistem digital
RUSAL, salah satu produsen aluminium terbesar di dunia, menjadi contoh nyata. Menepis stereotip industri berat yang “lamban”, perusahaan ini berhasil membangun ekosistem digital lengkap hanya dalam dua tahun. Kini, teknologi canggih digunakan di hampir seluruh tahapan rantai pasokan, mulai dari bahan baku hingga kendali mutu dan logistik.
Pada 2024, RUSAL membentuk Departemen AI Industri yang kini mengelola puluhan proyek dengan tingkat kompleksitas berbeda. Setiap proyek berfokus pada penerapan jaringan saraf tiruan langsung dalam produksi, mengurangi keterlibatan manusia, serta mendorong efisiensi maksimal.
Pemrosesan bahan baku lebih cerdas
Perubahan dimulai dari tahap awal proses. Dalam persiapan bahan baku, RUSAL memperkenalkan sistem untuk memeriksa komposisi granulometri sinter, salah satu komponen penting anoda. Kualitas sinter sangat memengaruhi stabilitas elektrolisis dan umur peralatan. Dengan teknologi baru, parameter partikel dipantau secara real-time. Jika ada penyimpangan, sistem segera menandai dan memberikan saran korektif, sehingga kualitas bahan baku dan produk menjadi lebih konsisten.
RUSAL juga menggunakan sistem inspeksi untuk aluminium ingot dan paduannya. Jaringan ini dilatih untuk mendeteksi penyimpangan sekecil apa pun dalam struktur dan komposisi sebelum produk keluar dari jalur produksi. Jika terdeteksi risiko, pengaturan produksi akan otomatis disesuaikan. Hal ini mengurangi kesalahan manusia dan memastikan pasokan aluminium berkualitas tinggi tetap stabil.
Otomatisasi elektrolisis
Pada 2024, RUSAL meluncurkan teknologi kontrol elektrolisis berbasis AI. Proses elektrolisis merupakan bagian paling boros energi dalam pembuatan aluminium. Teknologi ini menggunakan jaringan saraf untuk menganalisis ribuan parameter secara real-time, menyesuaikan pasokan arus dan komposisi elektrolit agar kondisi tetap stabil.
Hasilnya adalah efisiensi energi yang lebih tinggi, stabilitas proses lebih baik, cacat produk lebih sedikit, biaya lebih rendah, serta jejak karbon yang lebih kecil. Awalnya teknologi ini diuji di satu smelter. Pada 2025, penerapan skala besar dimulai dengan menghubungkannya ke sistem pemantauan terpadu di seluruh fasilitas. Platform tersebut kini memproses data besar, menemukan korelasi dan anomali tersembunyi, serta memberikan rekomendasi otomatis yang membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian.
Logistik berbasis digital
Inovasi juga diterapkan pada bidang logistik. RUSAL kini dapat melacak pergerakan kontainer dan menganalisis rute pengiriman secara real-time, serta menghitung ulang jalur secara instan. Hal ini menekan keterlambatan, mengurangi risiko, dan menghemat sumber daya. Dampaknya adalah pengiriman lebih andal serta transparansi lebih baik di seluruh rantai pasokan.
Transformasi strategis
Perubahan yang dilakukan RUSAL menunjukkan bahwa industri berat dapat beradaptasi dengan agenda teknologi masa kini tanpa kehilangan momentum. Bagi perusahaan, hal ini bukan proyek tambahan, melainkan strategi jangka panjang yang menjadi bagian dari operasi sehari-hari.
RUSAL menjadi salah satu produsen aluminium pertama di dunia yang menerapkan pendekatan komprehensif dengan mengintegrasikan teknologi canggih di seluruh proses produksi. Perusahaan ini menggambarkan hasil produksinya sebagai “Didukung oleh AI”.
RUSAL berhasil mengintegrasikan kecerdasan buatan di seluruh rantai produksi aluminium mulai dari pemrosesan bahan baku, inspeksi kualitas, otomatisasi elektrolisis, hingga logistic sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan transparansi, menghasilkan produk yang “Didukung oleh AI”.
Penulis: Ispanji Surya Dewantoro
Sumber: https://www.alcircle.com/news/from-smelters-to-supply-chains-how-rusal-is-powering-aluminium-with-ai-115314