Prospek Pasar Batang Kawat Aluminium dalam Mendukung Infrastruktur Listrik dan Transisi Energi

Prospek Pasar Batang Kawat Aluminium dalam Mendukung Infrastruktur Listrik dan Transisi Energi

 

Dilansir melalui Alcircle yang diterbitkan pada (16/08/2025). Batang kawat aluminium kini menjadi material yang sangat penting dalam perkembangan sektor energi dan industri. Dengan rasio konduktivitas terhadap berat yang lebih unggul dibandingkan tembaga, batang kawat aluminium banyak digunakan dalam sistem kelistrikan, seperti saluran transmisi udara, jaringan distribusi, dan juga pada bidang-bidang khusus seperti kabel penerbangan. Beratnya yang ringan, ketahanan yang tinggi, dan kemampuan tahan korosi membuatnya sangat cocok digunakan dalam industri kelautan dan pembuatan kapal, yang menuntut material tahan terhadap paparan lingkungan laut dalam jangka panjang.

Pertumbuhan Pasar dan Perkembangan Penggunaan

Secara global, penggunaan batang kawat aluminium terus meningkat, dari 7,6 juta ton pada 2020 menjadi 8 juta ton pada 2023, dan diperkirakan mencapai 8,2 juta ton pada 2024. Perkembangan ini menunjukkan peran aluminium yang semakin besar sebagai bahan utama, baik di negara maju maupun berkembang.

Laporan pasar industri mencatat bahwa Tiongkok dan India menguasai sekitar 67 persen dari total penggunaan batang kawat aluminium global pada 2023. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pesatnya pembangunan sistem pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik di negara-negara berkembang tersebut. Menjelang 2030, permintaan global diproyeksikan melebihi 10,1 juta ton, dengan kontribusi besar dari kawasan Asia serta wilayah berkembang seperti Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan.

Sementara itu, negara-negara maju seperti Amerika Utara, Eropa, dan Tiongkok tetap menunjukkan permintaan yang kuat, seiring kebutuhan modernisasi jaringan dan integrasi energi terbarukan.

Tren Listrik dan Perubahan Energi

Saat ini, listrik merupakan bentuk energi akhir dengan tingkat pertumbuhan tercepat. Pembangkitan listrik global meningkat dari 23.469 TWh pada 2013 menjadi hampir 29.925 TWh pada 2023, mencerminkan peningkatan kebutuhan secara global. Sektor industri menjadi pengguna listrik terbesar, menyumbang lebih dari 42 persen konsumsi listrik dunia pada 2022.

Di saat yang sama, terjadi pergeseran besar menuju energi terbarukan. Pangsa batu bara dalam pembangkitan listrik turun dari 38 persen pada 2017 menjadi 35,1 persen pada 2023. Di sisi lain, kapasitas energi terbarukan mengalami peningkatan pesat, seiring dengan upaya negara-negara untuk meningkatkan ketahanan energi dan menurunkan emisi.

Perluasan energi terbarukan secara global meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, didorong pula oleh krisis energi akibat konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia. Krisis ini menunjukkan dua manfaat utama dari energi terbarukan: memperkuat ketahanan energi dan membantu mengatasi perubahan iklim.

Pergeseran menuju energi terbarukan dan elektrifikasi di berbagai bidang seperti transportasi, pendinginan, dan industry memberi dampak langsung terhadap batang kawat aluminium. Setiap pembangunan tenaga surya dan angin, stasiun pengisian kendaraan listrik, dan jalur transmisi baru membutuhkan kabel dan konduktor dalam jumlah besar, yang banyak bergantung pada batang kawat aluminium.

Analisis Kompetitif dan Peluang Pasar

Dari perspektif analisis kompetitif, produsen batang kawat aluminium berada pada posisi strategis di tengah pertemuan antara sektor energi dan infrastruktur. Seiring dengan percepatan transisi menuju energi bersih oleh pemerintah dan perusahaan, permintaan aluminium untuk konduktor dan kabel akan meningkat secara signifikan.

Produsen juga mulai menekankan keunggulan aluminium dibandingkan tembaga, baik dari segi biaya maupun ketahanannya, untuk mendukung proyek-proyek energi berkelanjutan. Misalnya, bobot aluminium yang ringan dapat menurunkan biaya pemasangan di saluran transmisi, sementara ketahanannya terhadap korosi menjadikannya pilihan utama di lingkungan laut dan iklim ekstrem.

Riset pasar menunjukkan bahwa hingga tahun 2030, batang kawat aluminium akan tetap menjadi salah satu produk paling tangguh dalam industri aluminium. Peran pentingnya dalam distribusi listrik memastikan permintaan yang stabil bahkan dalam situasi perlambatan ekonomi, sementara kebijakan energi bersih akan menjadi pendorong pertumbuhan tambahan.

Kesimpulan

Tiga faktor utama kini membentuk pasar batang kawat aluminium: meningkatnya permintaan listrik global, percepatan transisi ke energi terbarukan, dan investasi besar-besaran di bidang infrastruktur baik di negara maju maupun berkembang. Wawasan dari laporan industri memperkirakan bahwa permintaan akan terus meningkat, melebihi 10 juta ton pada 2030.

Bagi produsen, ini adalah peluang untuk tidak hanya memperluas kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat posisi kompetitif melalui inovasi, keberlanjutan, dan strategi pemasaran yang terarah. Pada akhirnya, batang kawat aluminium bukan lagi hanya bagian dari sistem listrik melainkan menjadi elemen penting dalam transisi global menuju masa depan yang lebih bersih, bertenaga listrik, dan berkelanjutan.

 

Penulis: Ispanji Surya Dewantoro

Sumber: https://www.alcircle.com/news/aluminium-wire-rod-market-outlook-driving-efficiency-in-power-and-industrial-infrastructure-115117

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *