Pemerintah Kelola 2 Juta Ton Bijih Bauksit di Kepri sebagai Proyek Percontohan Nasional

Pemerintah Kelola 2 Juta Ton Bijih Bauksit di Kepri sebagai Proyek Percontohan Nasional

 

Dilansir melalui Bisnis.com yang diterbitkan pada (30/07/2025). Pemerintah mulai mengelola jutaan ton bijih bauksit yang berada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Material tersebut merupakan sisa dari kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah sejak tahun 2014, serta hasil penegakan hukum di wilayah Kepri.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Lodewitjk Freidrich Paulus menyampaikan bahwa berdasarkan hasil identifikasi, terdapat sebanyak 2.000.450 metrik ton bijih bauksit yang tersebar di beberapa lokasi penyimpanan sementara atau stockpile di Bintan dan Tanjungpinang.

“Program ini digagas Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara (PPDN) yang berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam,” ujarnya, Rabu (30/7/2025), dikutip dari Bisnis.com.

Lodewitjk menyatakan bahwa pelaksanaan program di Kepri ini merupakan proyek percontohan untuk tingkat nasional.

“Saya minta agar modal kerja seperti ini direplikasi di wilayah lain, terutama dalam menyelesaikan potensi-potensi penerimaan negara yang selama ini terbengkalai,” katanya lagi.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap inisiatif ini, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang mewajibkan devisa hasil ekspor sumber daya alam, kecuali migas, untuk disimpan dalam rekening khusus di sistem keuangan nasional selama 12 bulan.

“Ini juga berlaku untuk banyak aset tambang seperti emas dan batu bara di daerah lain yang juga terbengkalai,” imbuhnya.

Ketua Desk PPDN yang diwakili oleh Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen, Sarjono Turin, menjelaskan bahwa proses pemanfaatan aset ini dimulai dari temuan di lapangan hingga terbentuknya satuan koordinasi lintas sektor.

“Langkah strategis yang dilakukan ini, tidak hanya menambah potensi PNBP, namun juga mempercepat kepastian hukum bagi para pelaku usaha dan masyarakat,” tegasnya.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyatakan bahwa pihaknya telah lama menyampaikan aspirasi agar sebagian devisa yang dihasilkan dapat diarahkan untuk memperkuat fiskal daerah.

“Kami di daerah kepulauan dan perbatasan ini punya tantangan khusus. Jika negara mendapat devisa dari sini, kiranya ada pula kontribusi langsung ke daerah agar kami bisa terus membangun semangat kebangsaan dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Melalui program ini, pemerintah optimis bahwa pola kerja lintas sektor yang terintegrasi dan terkoordinasi dapat menjadi model dalam menyelesaikan aset negara yang terbengkalai di daerah lain.

“Kepri pun kini menjadi proyek percontohan nasional dalam pengelolaan sumber daya strategis berbasis penegakan hukum dan tata kelola aset negara yang optimal,” pungkasnya.

Pemerintah mulai mengelola 2.000.450 metrik ton bijih bauksit di Kepri sebagai bagian dari proyek percontohan nasional berbasis penegakan hukum dan tata kelola aset negara yang terintegrasi, guna meningkatkan penerimaan devisa dan memperkuat kontribusi daerah.

 

Penulis: Ispanji Surya Dewantoro

Sumber: https://sumatra.bisnis.com/read/20250730/534/1897842/pemerintah-resmi-kelola-sekitar-2-juta-metrik-ton-biji-bauksit-di-kepri

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *