MIND ID Perkuat Hilirisasi Minerba untuk Dorong Ekonomi Indonesia

MIND ID Perkuat Hilirisasi Minerba untuk Dorong Ekonomi Indonesia

 

Dilansir melalui Warta Ekonomi yang diterbitkan pada (31/08/2025). Indonesia dikenal sebagai tanah surga, bukan hanya karena keindahan hutan tropis dan lautnya, tetapi juga karena menyimpan cadangan mineral dan batubara (minerba) yang melimpah di dalam perut bumi.

Letak Indonesia yang berada di pertemuan lempeng Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia membuat tanahnya kaya akan mineral. Tersimpan cadangan emas, perak, tembaga, nikel, timah, bauksit, hingga batubara yang menjadi modal besar perekonomian nasional.

Berdasarkan laporan Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batubara Indonesia per Desember 2024, tercatat:

  1. Emas: 17,2 miliar ton sumber daya bijih emas primer dengan cadangan 3,46 miliar ton. Logam emas setara 12.364 ton (sumber daya) dan 3.444 ton (cadangan).
  2. Perak: 12,807 miliar ton sumber daya bijih dengan cadangan 3,214 miliar ton.
  3. Tembaga: 18,336 miliar ton sumber daya dengan cadangan 2,86 miliar ton.
  4. Nikel: 6,74 miliar ton sumber daya dengan cadangan 3,13 miliar ton.
  5. Timah: 8,27 miliar m³ sumber daya bijih dengan cadangan 6,43 miliar m³. Logam timah 2,53 juta ton (sumber daya) dan 1,44 juta ton (cadangan).
  6. Bauksit: 7,79 miliar ton bijih mentah, 3,93 miliar ton bauksit tercuci, 1,32 miliar ton alumina. Cadangannya 2,86 miliar ton bijih, 1,45 miliar ton bauksit tercuci, dan 552 juta ton alumina.
  7. Batubara: total sumber daya 97.960,76 juta ton dengan cadangan 31.955,50 juta ton.

Data ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang sangat besar.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, hadir MIND ID, Holding Industri Pertambangan Indonesia yang menaungi PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk. Holding ini berfungsi memastikan cadangan alam tidak lagi diekspor mentah, melainkan diolah agar memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin menyatakan: “Fondasi keberlanjutan operasi Group MIND ID berakar pada Good Mining Practices yang memastikan eksplorasi hingga produksi dijalankan secara bertanggung jawab sesuai regulasi nasional terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Kami juga merujuk pada standar kerangka global sebagai safeguard dalam pengelolaan sustainability hingga penerimanya sejalan dengan praktik terbaik standar internasional.” katanya dalam MINDialogue di Jakarta, Kamis 29/8/2025, dikutip dari Warta Ekonomi.

Mineral Ikutan: Potensi yang Belum Dimanfaatkan

Di gudang PT Timah Tbk terdapat mineral ikutan yang selama ini belum dioptimalkan, seperti zirkon, ilmenit, dan monazite. Padahal, zirkon digunakan untuk keramik dan elektronik, ilmenit penting bagi industri titanium, dan monazite mengandung logam tanah jarang (Rare Earth Elements/REE) serta torium yang diyakini dapat menjadi bahan bakar energi nuklir masa depan.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Suhendra Yusuf Ratu Prawiranegara menegaskan: “Jadi, saat ini timah itu memang fokus kepada penambangan timah. Tapi sebenarnya mineral ikutannya belum di-optimize untuk di produksi.”, ujar Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Suhendra Yusuf Ratu Prawiranegara, di Pangkal Pinang, Senin (1/9/2025).

Menindaklanjuti hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto membentuk Badan Industri Mineral yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yulianto. Lembaga ini bertugas meneliti serta mengembangkan hilirisasi mineral, khususnya mineral kritis dan logam tanah jarang.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia melihat langkah ini sebagai peluang: “Ya kita lihat positifnya saja, untuk pengembangan rare earth mungkin, saya belum tahu jelas. Pastinya kalau arahnya ke pengembangan rare earth itu pastinya positif.” kata Suhendra di Jakarta, Senin (25/08/2025).

Pakar ITB, Imam Santoso, juga menekankan pentingnya pengelolaan cadangan minerba: “Dengan cadangan tembaga, kita bisa jadi raja kabel. Dengan nikel, kita bisa jadi raja mobil listrik. Bahkan kita bisa menjadi raja manufaktur pesawat terbang yang membutuhkan banyak aluminium dalam produksinya. Kekayaan alam kita bukan main-main, dan kita harus optimalkan itu.” ujarnya dalam Sosialisasi MediaMIND di ITB Bandung, Rabu (20/8/2025).

Hilirisasi Menuju Indonesia Emas 2045

Pemerintah menegaskan bahwa hilirisasi adalah strategi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045. Menteri ESDM sekaligus Ketua Satgas Hilirisasi, Bahlil Lahadalia menilai hilirisasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih dari 8%. Pemerintah telah menyusun Peta Jalan Industri Hilirisasi untuk 28 komoditas SDA dengan total investasi US$618 miliar, di mana 91% berada di sektor ESDM.

“Hilirisasi ini sebagai bahan penting dalam rangka mendorong penciptaan nilai tambah, pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas,” jelas Bahlil saat membuka Indonesia Mining Summit di Jakarta, Rabu (4/12).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menambahkan: “Dalam prioritas Bapak Presiden, Asta Cita, yang menjadi kunci adalah kemandirian dan ketahanan energi, serta hilirisasi. Dua hal ini menjadi andalan.” ujarnya dalam Indonesia Mining Forum di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Hilirisasi pun telah menunjukkan hasil. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menyampaikan ekspor nikel meningkat dari US$3,3 miliar pada 2017 menjadi US$33,5 miliar pada 2023. Sementara Group Head Business and Development INALUM, Al Zufri mencontohkan bauksit yang awalnya bernilai US$40 setelah diolah menjadi aluminium bisa mencapai US$2.800.

Grup MIND ID melalui PT Borneo Alumina Indonesia (joint venture INALUM dan ANTAM) telah mengoperasikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah dengan kapasitas produksi 2 juta ton alumina. INALUM juga menargetkan produksi aluminium sebesar 900 KTPA pada 2029, untuk memenuhi kebutuhan nasional sebesar 1,2 juta ton.

Batubara tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik, tetapi kini diarahkan menghasilkan artificial graphite dan anode sheet, material penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan menegaskan: “Di tengah arus besar transformasi global, sumber daya bukan lagi sekadar bahan baku melainkan kekuatan strategis. Melalui MIND ID, Indonesia tidak hanya mengolah potensi, tetapi mengukir posisi. Hilirisasi menjadi fondasi kedaulatan industri, membuka lintasan strategis, memperkuat presensi global, dan meningkatkan daya saing bangsa.” katanya dalam International Battery Summit (IBS) 2025, Selasa (5/8/2025).

Jika semua langkah ini berjalan sesuai rencana, maka pada 2045 Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara dengan cadangan minerba besar, tetapi juga mampu berdiri sejajar dengan negara industri maju, bahkan berpotensi menjadi pemimpin industri masa depan.

Dengan kekayaan cadangan minerba yang melimpah, dukungan hilirisasi oleh MIND ID, serta strategi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia tengah membangun fondasi kuat untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, memperkuat perekonomian, dan menempatkan diri sebagai kekuatan industri global di masa depan.

 

Penulis: Ispanji Surya Dewantoro

Sumber: https://wartaekonomi.co.id/read581057/banyak-harta-karun-di-mind-id-ekonomi-ri-siap-melesat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *