Indonesia Perlu Tiru Strategi China dalam Diversifikasi dan Amankan Pasokan Mineral Nasional

Indonesia Perlu Tiru Strategi China dalam Diversifikasi dan Amankan Pasokan Mineral Nasional

 

Dilansir melalui CNBC Indonesia pada (07/08/2025). Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral dan batu bara yang cukup melimpah, seperti batu bara, nikel, bauksit, timah, tembaga, dan lainnya. Namun, produksi yang dilakukan secara besar-besaran dan tanpa kontrol berpotensi mengurangi sisa umur cadangan minerba nasional.

Analis Komoditas dan Founder Traderindo, Wahyu Laksono, mengatakan bahwa produksi mineral dan batu bara yang agresif memiliki dampak signifikan terhadap sisa umur cadangan nasional. Ia mengingatkan, jika pola produksi tinggi ini terus berlanjut tanpa ditemukannya cadangan baru secara substansial, Indonesia sangat berisiko menghadapi krisis pasokan mineral dan batu bara dalam beberapa dekade ke depan.

Wahyu memandang strategi China yang fokus mengamankan pasokan mineral dari luar negeri dan tidak terlalu bergantung pada cadangan domestik sebagai pelajaran penting bagi Indonesia. China, sebagai negara industri besar, menyadari bahwa ketergantungan hanya pada cadangan domestik tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Mereka aktif mengakuisisi tambang di berbagai negara dan menjalin kerja sama pasokan mineral dengan negara penghasil.

“Indonesia perlu mempertimbangkan untuk meniru strategi ini, tidak hanya untuk mengamankan pasokan di masa depan, tetapi juga untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan tambang nasional,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/8/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.

Beberapa poin penting yang bisa dipelajari dari China antara lain:

  1. Diversifikasi sumber pasokan:

Tidak hanya bergantung pada cadangan domestik, tetapi juga mencari sumber dari negara lain.

  1. Investasi dan Akuisisi di Luar Negeri:

Mendorong perusahaan nasional untuk berinvestasi atau mengakuisisi tambang di negara lain yang kaya sumber daya mineral.

  1. Jaminan Pasokan Jangka Panjang

Menjalin kemitraan strategis dengan negara penghasil mineral untuk memastikan pasokan yang stabil dalam jangka panjang.

Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025 dengan data per Desember 2024, cadangan mineral dan batu bara Indonesia adalah:

  • Batu Bara:

Total cadangan 31,95 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton. Dengan produksi rata-rata 700 juta ton per tahun, sisa umur cadangan batu bara diperkirakan tinggal 45 tahun.

  • Nikel

Total cadangan bijih 5,913 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti 2,095 miliar ton. Dengan produksi bijih nikel diperkirakan 173 juta ton per tahun, sisa umur cadangan sekitar 34 tahun.

  • Timah

Total cadangan bijih 6,430 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira 5,138 miliar ton dan cadangan terbukti 1,292 miliar ton.

  • Bauksit

Total cadangan bijih 2,865 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira 1,855 miliar ton dan cadangan terbukti 1,010 miliar ton. Dengan produksi rata-rata 8,362 juta ton per tahun, sisa umur cadangan diperkirakan 343 tahun.

  • Tembaga

Total cadangan bijih 2,857 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira 1,781 miliar ton dan cadangan terbukti 1,075 miliar ton. Dengan produksi rata-rata 108 juta ton per tahun, sisa umur cadangan diperkirakan hanya 26 tahun.

Indonesia menghadapi risiko penyusutan cadangan mineral dan batu bara akibat produksi agresif, sehingga perlu mempertimbangkan meniru strategi China dalam diversifikasi sumber pasokan, investasi di luar negeri, dan kemitraan strategis untuk mengamankan pasokan mineral di masa depan.

Penulis: Ispanji Surya Dewantoro

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20250807094824-4-655846/belajar-dari-china-banyak-harta-karun-tapi-ekspansif-keluar-negeri

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *