Hilirisasi Minerba Pacu Kebutuhan Transportasi Tambang
Dilansir melalui Listrik Indonesia pada 1 Juli 2025, Di tengah situasi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, sektor pertambangan dan energi di Indonesia tetap menunjukkan prospek yang positif. Komisaris PT Mineral Sumberdaya Mandiri, Wisnu Wahyudin Pettalolo, menyampaikan keyakinannya bahwa sektor mineral dan batu bara (minerba) akan terus berkembang, terutama berkat dorongan hilirisasi yang dilakukan pemerintah.
Menurut Wisnu, meskipun sektor ini tak lepas dari tantangan, selalu ada peluang yang datang bersamaan. Ia menyebut bahwa kunci utamanya adalah inovasi dan strategi bisnis yang mampu beradaptasi, agar perusahaan tetap relevan dan diminati pasar.
“Kami punya strategi agar eksistensi emiten tetap digandrungi. Tahun 2025 ini, kinerja keuangan perusahaan membaik dibandingkan 2024. Itu terjadi karena adanya kepastian operasional dan aksi korporasi yang tepat sasaran,” ujar Wisnu dalam dialognya di CNBC, dikutip Selasa (1/7/2025), dilansir melalui Listrik Indonesia.
PT Mineral Sumberdaya Mandiri merupakan emiten yang bergerak di sektor perdagangan umum, transportasi darat, jasa konstruksi, dan konsultasi, khususnya mendukung kegiatan logistik pertambangan. Fokus utama saat ini adalah pada pengangkutan batu bara, bauksit, dan nikel, yang merupakan tiga komoditas penting dalam agenda hilirisasi nasional.
Infrastruktur Menjadi Penentu Hilirisasi
Wisnu menegaskan bahwa hilirisasi tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan infrastruktur, khususnya infrastruktur transportasi yang layak. Ia menyoroti kenyataan bahwa para pemilik konsesi tambang selama ini harus membangun jalan sendiri menuju pelabuhan.
“Kami berharap pemerintah bisa berperan lebih aktif dalam menyediakan infrastruktur transportasi bersama. Saat ini, satu jalur bisa digunakan oleh banyak tambang, jadi penting ada sinergi,” jelasnya.
PT Mineral Sumberdaya Mandiri saat ini sedang memperluas jaringan logistik untuk mendukung proses hilirisasi, termasuk proyek-proyek yang berada di Kalimantan Barat untuk bauksit, serta di Sulawesi dan Maluku Utara untuk nikel. Langkah ini sesuai dengan strategi pemerintah dalam memperkuat rantai pasok industri berbasis sumber daya mineral dalam negeri.
Nikel dan Bauksit Menjadi Fokus Strategis
Selain batu bara, perusahaan kini mulai menaruh perhatian serius pada pengembangan nikel dan bauksit. Wisnu menjelaskan bahwa pihaknya telah membangun kerja sama dan sindikasi dengan sejumlah konsesi tambang, yang memungkinkan perusahaan memperluas peran di sektor pertambangan nasional.
“Kami sudah punya prospek untuk nikel dan bauksit yang siap diluncurkan. Proyek-proyek ini dirancang agar selaras dengan arah kebijakan hilirisasi nasional. Ke depan, kami akan lebih aktif memperkuat lini transportasi dan juga manajemen tambang yang berkelanjutan,” tambahnya.
Optimisme perusahaan juga didukung oleh respons positif dari pemerintahan baru terkait kejelasan regulasi. Wisnu menekankan pentingnya percepatan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan dari Undang-Undang Minerba, yang sangat diperlukan oleh pelaku industri untuk menentukan arah investasi dan ekspansi.
“Kami sudah siap dengan strategi dan perencanaan, tapi butuh kepastian hukum untuk bisa mengeksekusi semuanya. Semakin cepat regulasi keluar, semakin cepat pula roda bisnis berputar,” ucapnya.
Fokus pada Transportasi dan Pengelolaan Tambang
Meskipun sektor pertambangan penuh tantangan, PT Mineral Sumberdaya Mandiri akan tetap konsisten berfokus pada transportasi dan pengelolaan tambang. Wisnu menyampaikan bahwa perusahaan tidak hanya ingin berperan sebagai penyedia transportasi, tetapi juga sebagai mitra dalam pengelolaan tambang.
“Banyak pemilik konsesi tambang tidak punya sistem manajemen yang baik. Di situlah kami masuk, bukan hanya sebagai operator logistik tapi juga sebagai pengelola tambang yang sesuai dengan kaidah lingkungan dan tata kelola,” pungkasnya.
PT Mineral Sumberdaya Mandiri fokus mendukung hilirisasi minerba melalui pengembangan transportasi batu bara, bauksit, dan nikel, perluasan jaringan logistik, serta keterlibatan dalam pengelolaan tambang, dengan harapan pada kepastian infrastruktur dan regulasi dari pemerintah.
Penulis: Ispanji Surya Dewantoro
Sumber: https://listrikindonesia.com/detail/17099/hilirisasi-minerba-dongkrak-kebutuhan-transportasi-tambang