China dengan tegas menolak tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap ekspornya dan menuntut agar kebijakan tersebut segera dicabut. Kementerian Perdagangan China menilai tarif ini tidak sesuai dengan aturan perdagangan internasional dan merugikan kepentingan banyak pihak.
Trump telah menetapkan tarif 10 persen atas impor dari seluruh dunia dan menaikkan bea masuk atas barang-barang dari China hingga 34 persen. Keputusan ini memicu ketegangan perdagangan yang semakin meningkat. Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa kebijakan tarif ini mulai berlaku pada 9 April pukul 00.01 waktu setempat.
Sebagai respons, China menegaskan akan mengambil langkah balasan dan menyerukan dialog untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. “Tidak ada pemenang dalam perang dagang, dan tidak ada jalan keluar untuk proteksionisme,” tegas Kementerian Perdagangan China.
Menteri Luar Negeri Wang Yi juga mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat merugikan stabilitas ekonomi global dan rantai pasokan. Selain itu, ia menyebut bahwa China selama ini telah membantu AS dalam berbagai aspek, termasuk terkait aliran obat prekursor fentanil. Wang memperingatkan agar AS tidak menggunakan isu tersebut sebagai dalih untuk meningkatkan tarif lebih lanjut.
China tetap berkomitmen menjaga hubungan yang stabil dengan AS, tetapi tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas jika kebijakan tarif ini terus diberlakukan.
Editor : Putri Salsabila Irawan
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250403094817-113-1215466/china-desak-as-segera-batalkan-tarif-trump-tegaskan-pembalasan