Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kebijakan tarif timbal balik (resiprokal) Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memicu penurunan harga sejumlah komoditas global seperti minyak mentah, batu bara, gandum, minyak sawit (CPO), dan beras.
Dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025), Airlangga menjelaskan bahwa harga minyak jenis Brent turun hampir 28% menjadi sekitar US$60-an per barel, sementara batu bara juga terkoreksi ke angka US$97 per ton.
“Akibat Trump 2.0, komoditas turun, crude oil hampir 30%, Brent 28% di angka US$60-an, batu bara ke angka US$97 (per ton). Satu-satunya yang naik ini emas, jadi Pak Presiden launching bullion tepat waktu, karena ini komoditas recession-proof, kita punya emas,” ungkap Airlangga.
Selain itu, harga kedelai, gandum, CPO, dan beras juga mengalami penurunan akibat pelemahan permintaan global yang disebabkan oleh kekhawatiran resesi.
“Kedelai turun, gandum turun, CPO turun, dan harga beras turun, jadi seluruh harga komoditas turun, artinya demand akan menahan dan berdasarkan ini kita harus hati-hati terhadap kemungkinan resesi dunia,” lanjutnya.
Berdasarkan data perdagangan per 8 April 2025, harga minyak Brent sedikit menguat ke US$64,92 per barel, sementara WTI naik ke US$61,54. Namun secara mingguan, Brent telah turun hampir 13% dari awal April yang sempat menyentuh US$74,49.
Harga batu bara pada 7 April 2025 tercatat naik ke US$98,9 per ton, naik 0,92% dibanding 4 April, setelah sebelumnya mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut.
Sementara itu, harga emas mengalami volatilitas tinggi. Setelah sempat jatuh dari level US$3.000 ke US$2.982,34 per troy ons pada 7 April, emas kembali menguat tipis menjadi US$2.985,11 pada pagi 8 April.
Penulis: Putri Salsabila Irawan
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20250408143741-4-624291/airlangga-beberkan-efek-tarif-trump-ke-harga-minyak-batu-bara