
PT Inalum, BUMN Penghasil Aluminium 275 Ribu Ton per Tahun
Dilansir melalui Warta Ekonomi yang diterbitjan pada (31/08/2025). PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero adalah perusahaan sekaligus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi aluminium untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut Al Jufri, Group Head Business Development Inalum, kapasitas produksi aluminium Inalum saat ini mencapai 275.000 ton per tahun.
“PT Inalum mempekerjakan total 4.250 karyawan, yang terdiri dari 1.780 karyawan organik dan 2.470 karyawan anorganik. Produk utama yang dihasilkan oleh PT Inalum adalah ingot, billet, dan alloy,” ujarnya didampingi Utrich Farzah, Head of Corporate Communications Inalum, Minggu (31/8/2025), dikutip dari Warta Ekonomi.
Sejarah berdirinya Inalum dimulai pada 1976 melalui kerja sama pemerintah Indonesia dan konsorsium Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA). Pada 2013, pemerintah mengambil alih seluruh saham NAA dan secara resmi menjadikan Inalum sebagai BUMN. Pada 2017, Inalum ditunjuk sebagai holding BUMN sektor pertambangan. Kemudian, pada 2023 fungsi holding dipisahkan dan dialihkan ke MIND ID. Pada 2025, Inalum resmi menjadi bagian dari Danantara.
Pangsa pasar domestik Inalum saat ini tercatat sebesar 46%, sedangkan impor mencapai 54%. Sementara itu, komposisi produk Inalum terdiri dari 84% ingot.
Struktur pimpinan Inalum saat ini meliputi Musa Bangun sebagai Komisaris Utama, Hadi Subagyo sebagai Komisaris Independen, Indra Simarta, Ali Said, dan Kardwiyana sebagai Komisaris, serta Melati Sarnita sebagai Direktur Utama.
Jufri menjelaskan tahapan produksi aluminium dimulai dari penyiapan area tambang, penambangan bauksit, penghancuran, pengangkutan dengan conveyor, hingga rehabilitasi area tambang.
“Nah, bijih bauksit tadi diklasifikasi, proses penguraian, proses pengendapan, proses pengapuran, lalu masuk tahap peleburan dan pembentukan alumina menjadi aluminium foundry alloy, ingot, billet,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebanyak 6 ton bauksit dapat menghasilkan 2 ton alumina yang kemudian menjadi 1 ton aluminium.
Saat ini, Inalum merupakan pusat peleburan aluminium utama di Indonesia. Selain itu, terdapat PT Indonesia Aluminium Alloy sebagai pusat peleburan kedua, serta PT Borneo Alumina Indonesia yang mengelola Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase II dan New Smelter Aluminium, dengan kapasitas 1 juta hingga 2 juta ton alumina.
Inalum juga berperan dalam mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045” dengan membangun sumber daya manusia unggul, berbudaya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang maju, inklusif, dan berkelanjutan.
“Asta cita presiden meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas mendorong kewirausahaan mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan pengembangan infrastruktur itu diwujudkan Inalum dengan penguatan sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkap Jufri.
Asta Cita Presiden yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, turut dijalankan Inalum dengan meningkatkan kualitas dan kesempatan kerja.
Dalam hal hilirisasi dan industrialisasi, Inalum mendukung integrasi hulu hingga hilir komoditas aluminium, serta berupaya mencapai swasembada aluminium untuk kebutuhan dalam negeri maupun global.
“Dalam mewujudkan visi misi dan juga selaras dengan Asta Cita Presiden, PT Inalum telah membuat CSR secara rutin kepada masyarakat. Adapun program CSR Inalum adalah Partnership Program, Community Development Program, Greening Lake Toba, Education Development, Tourism Empowerment,” pungkasnya.
PT Inalum merupakan BUMN penghasil aluminium dengan kapasitas 275 ribu ton per tahun yang terus memperkuat perannya melalui produksi, hilirisasi, penguatan SDM, hingga program CSR dalam mendukung kebutuhan domestik maupun global serta selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita Presiden.
Penulis: Ispanji Surya Dewantoro
Sumber: https://wartaekonomi.co.id/read581063/di-balik-sukses-inalum-menelisik-bumn-penghasil-aluminium-275-ribu-tontahun
