Guinea Cabut Konsesi GAC Milik EGA dan Alihkan Aset ke Perusahaan Lokal
Dilansir melalui Reuters pada (06/08/2025). Pemerintah Guinea mencabut konsesi bauksit milik anak perusahaan Emirates Global Aluminium (EGA), yakni Guinea Alumina Corporation (GAC), dan memindahkan asetnya ke perusahaan lokal yang didukung negara. Langkah ini diambil karena GAC dianggap melanggar ketentuan dalam kode pertambangan Guinea.
Keputusan ini memperkuat ketegangan yang telah berlangsung terkait proyek pembangunan kilang alumina di negara produsen bauksit terbesar kedua di dunia tersebut, dan mencerminkan upaya pemerintah militer di Afrika Barat untuk mengambil alih kendali atas sumber daya mineral strategis.
GAC, yang merupakan bagian dari EGA yang berbasis di Dubai, mengoperasikan konsesi tambang seluas 690 kilometer persegi di Guinea, dengan kandungan sekitar 400 juta ton bauksit.
Dalam pengumuman pada Senin malam, disebutkan bahwa GAC gagal memenuhi kewajiban dalam peraturan Guinea yang mengharuskan perusahaan tambang mengajukan rencana pembangunan kilang. Akibatnya, konsesi tersebut dicabut dan dialihkan ke Nimba Mining SA, perusahaan lokal yang didukung negara, “tanpa biaya dan tanpa kompensasi apa pun.”
EGA menanggapi keputusan tersebut dalam pernyataan pada Selasa, dengan menyatakan bahwa mereka sangat mengecam langkah pemerintah Guinea, yang mereka sebut sebagai “pelanggaran mencolok” terhadap hak kontraktual dan hukum GAC.
“GAC akan mengupayakan pemulihan yang menjadi haknya melalui jalur hukum yang telah dimulai dan tindakan hukum lainnya,” demikian pernyataan perusahaan yang dimiliki oleh dana kekayaan negara Abu Dhabi, Mubadala, serta dana kekayaan negara Dubai tersebut. Dikutip dari Reuters.
EGA mulai beroperasi di Guinea pada tahun 2019 dan sejak Oktober tahun lalu telah berselisih dengan pemerintah Guinea setelah aktivitas ekspor bauksit dan penambangan mereka ditangguhkan. Pada Juli, perusahaan menyampaikan rencana untuk menempuh penyelesaian melalui pengadilan internasional.
GAC berkontribusi sekitar 2–3% terhadap pasokan bauksit global. Meskipun gangguan baru-baru ini mempengaruhi pasar, analis Tom Price dari Panmure Liberum menyebut bahwa pengalihan kepemilikan yang cepat ini bisa meredakan kekhawatiran pasokan dalam jangka pendek.
“Hal ini juga menandakan niat Guinea untuk mendapatkan lebih banyak nilai dengan meningkatkan kapasitas penyulingan dalam negeri,” katanya.
Peninjauan Izin Pertambangan
Sepanjang paruh pertama tahun 2025, ekspor bauksit Guinea naik 36% dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai rekor 99,8 juta ton, meskipun di tengah regulasi yang lebih ketat. Namun, para analis memperingatkan bahwa dampak kebijakan ini, bersamaan dengan gangguan musiman akibat curah hujan tinggi, kemungkinan akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Selain mendorong pembangunan kilang, pemerintah Guinea juga meningkatkan upaya peninjauan terhadap izin pertambangan yang tidak aktif atau melanggar aturan, sebagai bagian dari strategi untuk memaksimalkan pendapatan negara dan menarik mitra baru.
“(Keputusan) ini membuka pintu bagi negara Guinea untuk mewujudkan sinergi antara aset GAC dan aset CBG, yang memiliki 49% saham,” ujar Bernabe Sanchez, seorang ekonom mineral independen yang berbasis di Conakry, mengacu pada Perusahaan Bauksit Guinea.
Pemerintah militer di negara-negara Afrika Barat lainnya juga memperketat pengawasan terhadap sektor sumber daya alam mereka untuk memperoleh pendapatan lebih besar di tengah kenaikan harga komoditas, terutama emas. Mali, misalnya, telah menempatkan kompleks emas Loulo-Gounkoto milik Barrick Mining di bawah kendali negara sementara, sementara Niger dan Burkina Faso juga berusaha mendapatkan kesepakatan yang lebih menguntungkan dengan perusahaan asing.
Pemerintah Guinea mencabut konsesi GAC milik EGA dan mengalihkannya ke perusahaan lokal karena pelanggaran aturan pembangunan kilang, sebagai bagian dari upaya militer di Afrika Barat untuk mengambil alih kendali atas sumber daya alam strategis dan memaksimalkan nilai ekonomi dalam negeri.
Penulis: Ispanji Surya Dewantoro
Sumber: https://www.reuters.com/world/africa/guinea-revokes-emirates-global-aluminium-concession-transfers-assets-local-firm-2025-08-05/