Dilansir dari Alcircle pada tanggal 27 Juni 2025, Industri galium di Vietnam sedang mengalami perkembangan yang pesat, didorong oleh besarnya cadangan bauksit di negara tersebut. Meski produksi saat ini masih rendah, pemerintah tengah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas penambangan dan peleburan. Pertumbuhan pasar galium diperkirakan akan kuat dari tahun 2025 hingga 2034, berkat kemajuan teknologi penyulingan dan peningkatan kerja sama internasional.
Galium adalah logam putih keperakan dengan titik leleh 29,8°C dan memiliki peran penting dalam teknologi modern. Logam ini umumnya diperoleh sebagai produk sampingan dari peleburan aluminium dan seng. Karena kandungan galium dalam bijih seperti bauksit, batu bara, dan seng sangat rendah, proses pemulihannya menjadi cukup menantang.
Rantai industri galium terbagi dalam tiga tahap utama: tahap hulu yang mencakup ekstraksi dan peleburan; tahap tengah yang berfokus pada pemurnian galium berkualitas tinggi dan produksi bahan semikonduktor seperti GaN dan GaAs; serta tahap hilir yang melibatkan penggunaannya dalam semikonduktor, lampu LED, panel surya, perangkat elektronik, dan sistem radar militer.
Permintaan global terhadap galium terus meningkat karena perannya yang penting dalam industri semikonduktor dan teknologi surya. Galium sangat dibutuhkan dalam pembuatan sirkuit terpadu, teknologi fotovoltaik, dan sistem radar, menjadikannya komoditas strategis di berbagai sektor teknologi tinggi.
Vietnam memiliki 5,8 miliar ton cadangan bauksit, yang setara dengan 19 persen dari total cadangan global. Cadangan ini sebagian besar berada di wilayah Dataran Tinggi Tengah dan sangat mendukung penambangan terbuka karena kondisi geologinya.
Namun, kemampuan produksi galium Vietnam masih terkendala oleh infrastruktur yang sudah tua. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mendorong pengembangan sektor mineral dan tanah jarang. Dengan penerapan teknologi penyulingan yang lebih modern dan dukungan dari mitra internasional, Vietnam dipandang memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksinya dalam waktu dekat.
Pasar galium Vietnam diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang bervariasi antara tahun 2025 hingga 2029. Pada 2025, pertumbuhan diprediksi mencapai 14,37 persen, naik menjadi 15,98 persen pada 2027, mencapai puncaknya di 16,42 persen pada 2028, dan stabil di angka 15,86 persen pada 2029. Angka ini mencerminkan peran Vietnam yang semakin penting dalam lanskap industri teknologi Asia. Meski Tiongkok masih mendominasi, Vietnam mulai menempati posisi penting di samping India, Jepang, Australia, dan Korea Selatan.
Meskipun pasar galium di Vietnam masih terbilang kecil, perannya dalam produksi semikonduktor semakin menonjol. Galium sangat dibutuhkan dalam pembuatan LED dan komponen elektronik lainnya, dan permintaan terus tumbuh seiring berkembangnya industri elektronik nasional. Perkembangan pasar ini sangat erat kaitannya dengan arah industri semikonduktor global.
Melihat ke depan, sektor galium di Vietnam menyimpan peluang strategis bagi perusahaan teknologi dan pertambangan internasional. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang berpandangan ke depan dan semakin kuatnya kemitraan global, Vietnam diproyeksikan akan mengambil bagian lebih besar di pasar galium dunia pada tahun 2034. Modernisasi industri dan adopsi teknologi menjadi faktor kunci dalam mewujudkan potensi ini. Dukungan dari investasi dan keahlian asing akan memainkan peran penting dalam pertumbuhan sektor ini di dekade mendatang.
Vietnam siap memperkuat posisi di pasar galium global dengan cadangan bauksit besar, kemajuan teknologi penyulingan, serta dukungan kebijakan pemerintah dan kerja sama internasional yang mendorong peningkatan kapasitas produksi, modernisasi industri, dan pertumbuhan signifikan dalam sektor galium hingga tahun 2034.
Penulis: Ispanji Surya Dewantoro
Sumber: https://www.alcircle.com/news/vietnams-gallium-market-gains-momentum-bauxite-reserves-signal-strong-growth-potential-114546